Bab 13
Pengaruh keluarga dan rumah
tangga
1. Keluarga dan studi tentang
perilaku konsumen
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka
dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam
analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
Pertama, banyak produk yang dibeli oleh
konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat
oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat
dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.
APAKAH KELUARGA ITU?
Keluarga (family)
adlah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui
darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear
family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
tingga bersama. Keluarga besar (extended family) mencakup keluarga inti,
ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu dan kerabat
karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan disebut keluarga
orientasi (family of orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui
perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).
APAKAH RUMAH TANGGA
ITU?
Rumah tangga (household)
adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu
mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam
rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang
tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun
keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro
maupun pemasaran.
2.Penentu keputusan pembeli
pada suatu keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu
yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai
sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
Keputusan konsumsi keluarga
melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan
ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah
tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
1. Penjaga
pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan
pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
2. Pemberi
pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria
yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana
yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
3. Pengambil
keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk
memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana
yang yang akan dipilih.
4. Pembeli
(buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko,
menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5. Pemakai
(user). Orang yang menggunakan produk.
3. Family life cycle
(FLC)
Konsep family life cycle
merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan
keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya
hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :
Skema Family Life Cycle
Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang
muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap 2, pasangan yang
berbulan madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai
satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua,
suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang
suami atau istri yang masih hidup.
Tahap-tahap Family Life Cycle
Alternatif
Rumah tangga keluarga terdiri
dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang
tua tunggal dan keluarga diperluas.
Rumah tangga bukan keluarga
yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang, dan
janda atau duda yang sudah tua.
4. Perubahan struktur
keluarga dan rumah tangga
Memahami perubahan struktur
keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai konsumen.
Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah menikah atau
belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi jumlah
belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk mengambil
keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka benar-benar
menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi
dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi keputusan yang
utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.
5. Metode riset untuk
mengetahui pengambil keputusan oleh keluarga
Studi mengenai struktur peran
kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan
temuan pada pernyataan seperti “siapa biasanya yang menambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mengambil keputusan ?
Namu, bukti tersebut
menunjukkan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut
tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh dari metodologi proses diberikan
oleh Wilkes, yang merasa bahwa pernyataan berikut ini berguna untuk mengukur
pengaruh keluarga :
Siapa yang bertanggung jawab
untuk pengenalan awal?
Siapa yang bertanggung jawab
untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
Siapa yang mengambil
keputusan akhir mengenai alternative man yang harus dibeli?
Siapa yang membuat pembelian
actual terhadap produk?
Sumber:http://ahmadindrafatuki.blogspot.com/2013/01/bab-13-pengaruh-keluarga-dan-rumah.html?m=1
Sumber:http://ahmadrohimi.blogspot.com/2009/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html?m=1
Sumber:http://ririsyukriati.blogspot.com/2013/01/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar