MINGGU
KE 7
KASUS-KASUS
ARAHAN DOSEN
1.
Contoh Kasus Tanggung Jawab Moral
Contoh kasus enron & KAP Arthur Anderse. Enron, suatu
perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di
Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut
dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron
diketahui terjadinya perilaku moral hazard (perilaku jahat) : diantaranya
manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS
padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan
perusahaan agar saham tetap diminati para investor, kasus memalukan ini konon
ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika
Serikat.’
2. Contoh Kasus
Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial seperti yang dilakukan oleh salah
satu perusahaan rokok di Indonesia,PT. Djarum yaitu mendirikan sebuah
foundation yang menangani masalah pendidikan, olahraga, dsb, yaitu Djarum
Foundation. Ini adalah contoh nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility) terhadap masyarakat. Hal-hal ini dilakukan
perusahaan sebenarnya juga untuk keuntungan jangka panjang dari perusahaan itu
sendiri. Seperti perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar karena
mereka memperkerjakan masyarakat sekitar, dikenal karena perusahaan tersebut
ramah lingkungan, dan juga dikenal karena memberi sumbangsih kepada masyarakat.
3. Contoh Kasus
Keterlibatan Sosial Perusahaan
Negara jiran kita yang pada tahun 1970-an belajar dari
Pertamina, saat ini, melalui Petronas, sudah menguasai pengolahan migas di
negaranya dan dilakukan oleh putra putri Malaysia sendiri. Bukan itu saja,
Petronas juga sudah merambah ke berbagai negara untuk melakukan eksplorasi.
Bandingan lain adalah pengelolaan migas di Cina. Peran industri migas asing di
negeri tersebut amat minimal, kurang dari 5%. Jika negara-negara lain berusaha
untuk menguasai sumberdaya alam migas karena yakin bahwa penguasaan sumber
energi alam ini akan menjadi kunci kemandirian dan kemajuan bangsa, mengapa
keyakinan yang sama tidak ada pada para pejabatIndonesia? Bagi saya, hal ini
bisa terjadi tidak lain kecuali karena banyak pejabat yang menjadi subordinasi
dari kepentingan asing. Jadi, tidak salah bahwa Indonesia memang masih dijajah
dalam bentuk penjajahan yang berbeda. Penjajahan semakin mulus dan samar saat
Indonesia memiliki banyak komprador dan agen kepentingan asing yang tidak
peduli terhadap kepentingan nasional.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar